-->

TEKNIK EKSPLORASI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
            Teknik eksplorasi adalah suatu cara atau pun teknik yang di lakukan/di pelajari untuk melakukan eksplorasi dalam dunia pertambangan khususnya dalam tahapan eksplorasi yang bertujuan untuk secara umum yaitu mencari dan menemukan cadangan bahan galian baru yang nantinya akan di teliti lebih lanjut untuk kelayakanya di tindak lanjuti penelitianya ataupun di tambang.
            Dari hal ini Eksplorasi harus dapat di lakukan/di lakukan dengan efisien,ekonomis,dan tepat sasaran.Maka diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar eksplorasi sebelum eksplorasi tersebut di lakukan.
Perencanaan eksplorasi itu sendiri meliputi :
- Tahapan kegiatan perencanaan dalam kegiatan eksplorasi
- memperhatikan hal-hal yang penting dalam kegiatan eksplorasi.
- pemilihan metode eksplorasi
- Perencanaan program eksplorasi
- pengolahan kegiatan eksplorasi
- penyusunan laporan eksplorasi
            Namun seperti yang telah kita ketahui bahwa perencanaan eksplorasi itu di perlukan  prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar eksplorasi itu sendiri.Ada pun prinsip-prinsip dan konsep-konsep eksplorasi yaitu antara lain:
- Target eksplorasi,dengan memperhatikan jenis bahan galiannya
-  pencarian model-model yang sesuai
-  Pemodelan eksplorasi,yaitu dengan menggunakan model geologi  regional,Kemudian menentukan model geologi lokal,dan yang terakhir yaitu Penentuan metode-metode eksplorasi yang akan di laksanakan sesuai dengan petunjuk geologi yang di perlukan.
Berbicara tentang metode-metode eksplorasi,kita dapat membagi dua jenis,yaitu:
- Metode Eksplorasi Langsung,yaitu metode yang natinya akan menghasilkan        gejala geologi yang dapat di amati dengan mata geologis.
- Metode Eksplorasi Tidak Langsung,yaitu metode yang mengahsilkan anomali    yang dapat di tapsirkan sebagai gejala geologi.Metode ini dapat juga di lakukan       dengan:
-   Pengindraan jarak jauh,yang dilakukan bisa melalui        foto udara,pengindraan gelombang  mikro, pengindraan jauh dengan saterlit.
-  Eksplorasi geo kimia
-  Eksplorasi Geofisika,eksplorasi ini di bagi menjadi enam bagian,yaitu:
- seismic.
- geolistrik
- magnetik
- grafitasi
- GPR


1.2.BATASAN MASALAH
            Ada pun batasan masalah yang kami ambil yaitu Menjabarkan megenai penerapan dilapangan metode yang di lakukan dalam eksplorasi bahan galian dengan eksplorasi geofiasika secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.EKSPLORASI GEOFISIKA.
            Eksplorasi merupakan kegiatan untuk mencari dan menemukan bahan galian baru untuk selanjutnya ditindaklanjuti untuk tahap berikutnya.
            Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dan sifat sifat bumi (interior bumi, gempa, struktur lapisan, dll).
Eksplorasi geofisika adalah kegiatan penjajakan struktur geologi yang cocok bagi pengumpulan minyak bumi dengan menggunakan peralatan geofisika seperti gravimeter, magnetometer dan seismometer. Proses-proses yang dilakukan adalah survei gravimetrik, survei magnetik, dan survei seismik. Di dalam pencarian minyak dan gas bumi, masing-masing survei ini dilaksanakan oleh kontraktor jasa (service companies) yang mempunyai keahlian terkait, dengan tenaga ahli dan peralatan masing-masing.
Eksplorasi geofisika adalah kegiatan penjajakan struktur geologi yang cocok bagi pengumpulan minyak bumi dengan menggunakan peralatan geofisika seperti gravimeter, magnetometer dan seismometer. Proses-proses yang dilakukan adalah survei gravimetrik, survei magnetik, dan survei seismik. Di dalam pencarian minyak dan gas bumi, masing-masing survei ini dilaksanakan oleh kontraktor jasa (service companies) yang mempunyai keahlian terkait, dengan tenaga ahli dan peralatan masing-masing.
            Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini tergolong kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan eksplorasi pendahuluan (reconnaissance), mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi intensif lainnya. Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang umum digunakan dalam metoda geofisika adalah :
 1. Survei pendahuluan (penentuan lintasan)
 2. Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal target
 3. Pengukuran lapangan
 4. Pembuatan peta-peta geofisika
 5. Penarikan garis-garis isoanomali
 6. Penggambaran profile
 7. Interpretasi anomaly
            Metode geofisika umumnya meliputimkegiatan survey secara gravity, magnetik, radiometrik, elektromagnetik, dan elektrik. Dimana teknik tersebut dilakukan melalui ground survey maupun melalui indera jauh ( airbone) atau satelit. Metode ini biasanya dilakukan pada tahap lanjut atau follow up, untuk mengetahui penyebaran anomali ore secara vertikal.
            Secara umum metode  eksplorasi geofisika di bagi menjadi beberapa metode, yaitu :
- Seismik
- Geolistrik
- Magnetik
- Grafitasi
- GPR

2.2.METODE SEISMIK  
Metode seismik terbagi atas 2 yaitu:
- seismik refkasi
  merupakan metode seismik yang menggunakan sifat gelombangnya gelombang      bias.
- seismik refraksi
   merupakan metode seismik yang sifat gelombangnya gelombang pantul

     Secara umum, tujuan utama dari pengukuran seismik adalah untuk memperoleh rekaman yang berkualitas baik. Kualitas rekaman seismik dapat dinilai dari perbandingan sinyal refleksi terhadap sinyal noise (S/N) yaitu perbandingan antara banyaknya sinyal refleksi yang direkam dibandingkan dengan sinyal noisenya dan keakuratan pengukuran waktu tempuh (travel time).
       Eksplorasi seismik refleksi dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu eksplorasi prospek dangkal dan eksplorasi prospek dalam. Eksplorasi seismik dangkal (shallow seismik reflection) biasanya diaplikasikan untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang lainnya. Sedangkan seismik dalam digunakan untuk eksplorasi daerah prospek hidrokarbon (minyak dan gas bumi). Kedua kelompok ini tentu saja menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda begitu pula dengan teknik lapangannya.
Menurut SANNY (1998), kualitas data seismik sangat ditentukan oleh kesesuaian antara parameter pengukuran lapangan yang digunakan dengan kondisi geologi dan kondisi daerah survei. Sebagai contoh, parameter lapangan untuk daerah batu gamping masif akan berbeda dengan parameter untuk daerah dengan litologi selang-seling antara lempung dan pasir. Di samping itu parameter lapangan yang harus disesuaikan adalah target eksplorasi yang ingin dicapai.
Secara umum, metode seismik refleksi terbagi atas tiga bagian penting yaitu pertama adalah akuisisi data seismik yaitu merupakan kegiatan untuk memperoleh data dari lapangan yang disurvei, kedua adalah pemrosesan data seismik sehingga dihasilkan penampang seismik yang mewakili daerah bawah permukaan yang siap untuk diinterpretasikan, dan yang ketiga adalah interpretasi data seismik untuk memperkirakan keadaan geologi di bawah permukaan dan bahkan juga untuk memperkirakan material batuan di bawah permukaan.
Hasil yang di peroleh dari pengukuran seismik adalah data yang harus di interpretasi atau diolah. Tujuan dari pengolahan data seismik adalah untuk memperoleh gambaran yang mewakili lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi. Tujuan utama pemrosesan data seismik menurut VAN DER KRUK (2001) adalah :
1. untuk meningkatkan signal to noise ratio (S/N)
2. untuk memperoleh resolusi yang lebih tinggi dengan mengadaptasikan bentuk     gelombang sinyal
3. mengisolasi sinyal-sinyal yang diinginkan (mengisolasi sinyal refleksi dari multiple     dan gelombang-gelombang permukaan)
4. untuk memperoleh gambaran yang realistik dengan koreksi geometri
5. untuk memperoleh informasi-informasi mengenai bawah permukaan (kecepatan,    reflektivitas, dll).
2.3 METODE GEOLISTRIK
      Merupakan salah satu metodegeofisika yang mempelajari sifat aliran listrik didalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya dipermukaan bumi. Dalam hal ini meliputipengukuran potensial, arus dan medanelektromagnetik yang terjadi baik secara alamiahataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi
Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarangmemberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari1000 feet atau 1500 feet. Oleh karena itu metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi hidrokarbon tetapilebih banyak digunakan dalam bidang engineeringgeology seperti penentuan kedalaman batuandasar, pencarian reservoir air, juga digunakandalam eksplorasi geothermal.
Metoda geolistrik  juga cocok digunakan monitoring gerakan airgaram Fried (1975). White (1988) melakukanmonitoring arah dan kecepatan aliran ground waterdengan metoda resistivitas menggunakan konfigurasiSchlumberger dan Wenner.Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektrodapotensial dan elektroda-elektroda arus, antara lain:
- Konfigurasi Schlumberger
- Konfigurasi Wenner
- Konfigurasi Dipole-dipole
- Konfigurasi Pole-pole
- Tujuan Metoda Geolistrik
      Tujuannya adalah untuk memperkirakan sifatkelistrikan medium atau formasi batuan bawah-permukaan terutama kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat listrik (konduktivitas atau resistivitas).
Tata Cara Pelaksanaan
      Tata cara pelaksanaan metode geolistrik adalah denganmenginjeksikan arus listrik ke dalam bumi melalui duaelektroda arus. Kemudian beda potensial yang terjadidiukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasilpengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur(sounding point).
Arus yang dimilikioleh dua elektroda penginjeksi arus harus memilikiharga yang sangat besar, tetapi jika tidak dapatdicukupi, dua elektroda potensial inilahyang harusmemiliki sensitivitas yang tinggi agar mampumenangkap beda potensial sekecil apapun yang terdapatpada bawah permukaan bumi.
2.3.1. Eksplorasi Reservoir Air Tanah
Metode geolistrik yang paling tepat untuk digunakandalam pencarian reservoir air tanah adalah metodetahanan jenis/resistivitas, karena metode ini lebihefektif untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal yaitu padakedalaman sekitar 30-150 meter.
Parameter yang diukur adalah harga resistensi batuandimana batuan yang mengandung banyak air memilikikonduktivitas semakin besar, sehingga resistivitasnyaakan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya,konduktivitas akan semakin kecil jika kandungan airdalam batuan semakin sedikit, sehingga resistivitasnyaakan semakin besar
2.3.2.Eksplorasi Hidrokarbon
Metoda geolistrik kurang efektif jika digunakanuntuk eksplorasi hidrokarbon, karena metodageolistrik hanya efektif untuk eksplorasi yangsifatnya dangkal, sedangkan hidrokarbonterakumulasi pada kedalaman lebih dari 1000 feetatau 1500 feet.
2.3.3.Eksplorasi Batubara
Salah satu metoda geofisika yang dapat digunakanuntuk memperkirakan keberadaan dan ketebalan batubara di bawah permukaan adalah metodageolistrik tahanan jenis. Metoda geolistrik dapatmendeteksi lapisan batubara pada posisi miring,tegak dan sejajar bidang perlapisan di bawahpermukaan akibat perbedaan resistansi perlapisan batuan yang satu dengan yang lain, karena padaumumnya batubara memiliki harga resistansitertentu.

2.3.4.Eksplorasi Geothermal
Dalam eksplorasi panas bumi digunakan metodegeolistrik tahanan jenis untuk memetakan hargatahanan jenis batuan di daerah penelitian dalamrangka menentukan daerah konduktif yangmerupakan batas reservoir sistem panasbumi.
Peninjauan yang dilakukan dengan cara profilinguntuk memperoleh gambaran umum daerahprospek panas bumi.

2.4 METODE MAKNETIK
Beberapa tipe bijih seperti magnetit, ilmenit, dan phirotit yang dibawa oleh bijih sulfida menghasilkan distorsi dalam magnet kerak bumi, dan dapat digunakan untuk melokalisir sebaran bijih. Disamping aplikasi landsung tersebut, metoda magnetik dapat juga digunakan untuk survei prospeksi untuk mendeteksi formasi-formasi pembawa bijih dan gejala-gejala geologi lainnya (seperti sesar, kontak intrusi, dll).
            Penggunaan metoda magnetik didalam prospek geofisika adalah berdasarkan atas adanya anomali medan magnet bumi akibat sifat kemagnetan batuan yang berbeda satu terhadap lainnya. Alat untuk mengukur perbedaan kemagnetan tersebut adalah magnetometer.
            2.4.1.Sifat Umum Kemagnetan Batuan
            Medan magnet bumi secara sederhana dapat digambarkan sebagai medan magnet yang ditimbulkan oleh batang magnet raksasa yang terletak didalam inti bumi, namun tidak berimpit dengan pusat bumi. Medan magnet ini dinyatakan dalam besar dan arah (vektor) dimana arahnya dinyatakan dalam deklinasi (penyimpangan terhadap arah utara-selatan geografis) dan inklinasi (penyimpangan terhadap arah horizontal).
            Kuat medan magnet yang terukur dipermukaan sebagian besar berasal dari dalam bumi (internal field) mencapai lebih dari 90%, sedangkan sisanya adalah medan magnet dari kerak bumi, yang merupakan target didalam eksplorasi geofisika, dan  medan dari luar bumi (external field).
Karena medan magnet dari dalam bumi merupakan bagian yang terbesar, maka medan ini sering juga disebut sebagai medan utama yang dihasilkan oleh adanya aktivitas di dalam inti bumi bagian luar (salah satu konsep adanya medan utama ini adalah dari teori dinamo).

            2.4.2.Kerentanan (susceptibilities) Batuan
       Kerentanan magnetik merupakan parameter yang menyebabkan timbulnya anomali magnetik dan karena sifatnya yang khas untuk setiap jenis mineral, khususnya logam, maka parameter ini merupakan salah satu subjek didalam prospek geofisika.
        Telah diketahui bahwa adanya medan magnet bumi menyebabkan terjadinya induksi magnetik yang besarnya adalah penjumlahan dari medan magnet bumi dan magnet batuan dengan kerentanan magnetik yang cukup tinggi. Besaran ini adalah total medan magnet yang terukur oleh magnetometer apabila remanan magnetiknya dapat diabaikan.
            2.4.3. Penyajian Data Lapangan
        Hasil pengukuran oleh magnetometer umumnya disajikan dalam bentuk Peta Anomali Magnetik dengan kontur yang mencerminkan harga anomali yan sama. Dari peta ini, untuk kepentingan eksplorasi masih memerlukan proses lebih lanjut untuk memperoleh daerah targetan atau daerah prospek.
            2.4.4. Interpretasi
2.5 METODE GRAVITASI
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
Adapun tahapan dari metode ini yaitu :
1. Pengambilan data dari lapangan
Pengambilan data dilapangan dapat menggunakan alat gravimeter, (contoh kasus : LaCoste & Romberg Model G-525). pada alat ini terdapat 3 komponen besar (gravimeter, dudukan cembung dan power supply -accu-),
Tahapan menggunakan alat ini yaitu dudukan cembung di posisikan pada titik pengukuran, taruh gravimeter diatasnya, sentring kestabilan alat terhadap permukaan, buka kunci bandul, baca perhitungan alat, catat datanya, tutup kunci bandul dan selesai.
Secara umum metoda gaya berat merupakan metoda geofisika yang mengukur variasi gaya berat (gravitational) di bumi. Metoda ini jarang digunakan pada tahapan lanjut eksplorasi bijih, namun cukup baik digunakan untuk mendefinisikan daerah target spesifik untuk selanjutnya disurvei dengan metoda-metoda geofisika lain yang lebih detil.Adanya variasi medan gravitasi bumi ditimbulkan oleh adanya perbedaan rapat massa (density)  antar batuan.
Adanya suatu sumber yang berupa suatu massa (masif, lensa, atau bongkah besar) di bawah permukaan akan menyebabkan terjadinya gangguan medan gaya berat (relatif). Adanya gangguan ini disebut sebagai anomali gaya berat. Karena perbedaan medan gayaberat ini relatif kecil maka diperlukan alat ukur yang mempunyai ketelitian yang cukup tinggi. Alat ukur yang sering digunakan adalah Gravimeter. Alat pengukur gayaberat di darat telah mencapai ketelitian sebesar ±0.01 mGal dan di laut sebesar ±1 mGal.
            Beberapa endapan seperti zinc, bauksit, atau barit sangat sulit dideteksi melalui metoda magnetik maupun elektrik, namun dapat dideteksi dengan metoda gaya berat (gravity), tapi hanya untuk mengetahui profil batuan sampingnya (tidak dapat langsung mendeteksi bijihnya) melalui anomali density.
Prosedur Lapangan
Targetan observasi harus mempunyai kontras densiti yang jelas (significant) agar dapat dideteksi oleh gravimetri. Grid (lintasan) yang umum digunakan cukup lebar yaitu antara 200 m s/d 1 km (500 ft s/d 1 mil). Setiap titik pengamatan diusahakan bebas dari angin, pohon-pohon, pengaruh (getaran) tanah, dll. Elevasi setiap titik observasi harus diketahui dengan akurat karena akan diperhitungkan dalam pengkoreksian hasil pembacaan alat. Begitu juga dengan waktu setiap pengukuran.
            Koreksi Hasil Observasi Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa, harga pengukuran gayaberat   di permukaan bumi dipengaruhi oleh 5 faktor. Sedangkan dalam melakukan   survei gayaberat diharapkan satu faktor saja yaitu variasi densitas bawah     permukaan, sehingga pengaruh 4 faktor lainnya (lintang, ketinggian,     topografi, pasang surut) harus direduksi atau dihilangkan dari harga     pembacaan alat.
            a. Koreksi lintang (latitude) Koreksi terhadap titik pengukuran terhadap kutub bumi.
            b. Koreksi elevasi (Free-Air Correction) Koreksi ini merupakan koreksi terhadap pengaruh ketinggian pengukuran terhadap medan gravitasi bumi.
            c. Koreksi Bouguer (Bougeur correction) Koreksi massa lapisan yang diasumsikan berada diantara titik amat dengan bidang referensi
            d. Koreksi topografi (Terrain correction) Koreksi topografi, Tc, adalah koreksi pengaruh topografi terhadap gaya berat  pada titik amat, akibat perbedaan ketinggian antara titik observasi dengan base. Anomali Bouguer Merupakan anomali yang dicari dengan cara mereduksi hasil pengukuran lapangan dengan koreksi-koreksi seperti yang telah diuraikan di atas.

2.6 METODE GPR (Ground Penetrating Radar)
           
            Metode ground penetrating radar atau georadar merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari kondisi bawah permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik dengan menggunakan gelombang radio dengan frekuensi antara 1-1000 MHz. Georadar menggunakan gelombang elektromagnet dan memanfaatkan sifat radiasinya yang memperlihatkan refleksi seperti pada metode seismik refleksi.
            Pengukuran dengan menggunakan GPR ini merupakan metode yang tepat untuk mendeteksi benda benda kecil yang berada di dekat permukaan bumi (0,1-3 meter) dengan resolusi yang tinggi yang artinya konstanta dielektriknya menjadi rendah. Ada tiga jenis pengukuran yaitu refleksi, velocity sounding, dan transiluminasi. Pengukuran refleksi biasa disebut Continuous Reflection Profiling (CRP). Pengukuran velocity Sounding disebut Common Mid Point (CMP) untuk mementukan kecepatan versus kedalaman, dan transiluminasi disebut juga GPR Tomografi.
GPR terdiri dari sebuah pembangkit sinyal, antena transmitter dan receiver sebagai pendeteksi gelombang EM yang dipantulkan. Signal radar ditransmisikan sebagai pulsa-pulsa yang tidak terabsorbsi oleh bumi tetapi dipantulkan dalam domain waktu tertentu. Mode konfigurasi antena transmitter dan receiver pada GPR terdiri dari mode monostatik dan bistatik. Mode monostatik yaitu bila transmitter dan receiver digabung dalam satu antena. sedangkan moded bistatik bila kedua antena memiliki jarak pemisah.
Transmitter membangkitkan pulsa gelombang EM pada frekuensi tertentu sesuai dengan karaketristik antena tersebut (10 MHz – 4 GHz). Receiver diset untuk melakukan scan yang secara normal mancapi 32-512 scan per detik. Setiap hasil scan ditampilkan pada layar monitor (real-time) sebagai fungsi waktu two-way traveltime, yaitu waktu yang dibutuhkan gelombang EM menjalar dari transmitter, target dan  ke receiver.
            Sifat-sifat dari material bumi bergantung dari komposisi dan kandungan air material tersebut. Keduanya ini mempengaruhi cepat rambat perambatan gelombang dan atenuasi gelombang elektromagnet.
            Keberhasilan dari metoda GPR bergantung pada variasi bawah permukaan yang dapat menyebabkan gelombang tertransmisikan. Perbandingan energi yang direfleksikan disebut koefisien refleksi (R) yang ditentukan oleh perbedaan cepat rambat gelombang elektromagnet dan lebih mendasar lagi adalah perbedaan dari konstanta dielektrik relatif dari media yang berdekatan. Hal ini dapat terlihat pada persamaan berikut :

R = (V1-V2)/(V2+V2)
R = (є2- є1) /( є2+ є1)
Keterangan :
V1 = cepat rambat geombang elektromagnet pada lapisan 1
V2 = cepat rambat geombang elektromagnet pada lapisan 2 , dan V1 < V2
є1 dan є2 = konstanta dielektrik relatif lapisan 1 dan lapisan 2
            Dalam semua kasus, besarnya R terletak antara -1 dan 1. bagian dari energi yang ditransmisikan sama dengan 1-R. Persamaan diatas daplikasikan untuk keadaan normal pada permukaan bidang datar. Dengan asumsi tidak ada sinyal yang hilang sehubungan dengan amplitudo sinyal.
 2.6.1. Prinsip Kerja GPR
            Prinsip kerja alat GPR yaitu dengan mentransmisikan gelombang radar (Radio Detection and Ranging) ke dalam medium target dan selanjutnya gelombang tersebut dipantulkan kembali ke permukaan dan diterima oleh alat penerima radar (receiver), dari hasil refleksi itulah barbagai macam objek dapat terdeteksi dan terekam dalam radargram.
            Untuk mendeteksi suatu objek diperlukan perbedaan parameter kelistrikan dari medium yang dilewati gelombang radar. Perbedaan parameter kelistrikan itu antara lain permitivitas listrik, konduktivitas dan permeabilitas magnetik.
            Sifat elektromagnetik suatu material bergantung pada komposisi dan kandungan air didalamnya, dimana keduanya merupakan pengaruh utama pada perambatan kecepatan gelombang radar dan atenuasi gelombang elektromagnetik dalam material..
            Keberhasilan metode GPR bergantung pada variasi bawah permukaan yang dapat menyebabkan gelombang radar tertransmisikan dan refleksikan. refleksi yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik timbul akibat adanya perbedaan antara konstanta dielektrik relatif antara lapisan yang berbatasan.
            Perbandingan energi yang direfeleksikan disebut koefesien refeleksi (R) yang ditentukan oleh perbedaan cepat rambat gelombang elektromagnetik dan lebih mendasar lagi adalah perbedaan dari konstanta dielektrik relatif dari medium yang berdekatan.
            Dalam perambatannya, amplitudo sinyal akan mengalami pelemahan karena adanya energi yang hilang, sebagai akibat terjadinya refleksi / trasmisi di tiap batas medium  dan terjadi setiap kali gelombang radar melewati batas antar medium. Faktor kehilangan energi disebabkan oleh perubahan energi elektromagnetik menjadi panas. Penyebab dasar terjadinya atenuasi merupakan fungsi kompleks dari sifat dielektrik dan sifat listrik medium yang dilewati oleh sinyal radar. Faktor atenuasi tergantung pada konduktivitas, permitivitas, dan permeabilitas magnetic medium, dimana sinyal tersebut menjalar, serta frekuensi sinyal itu sendiri.
            Skin depth ( adalah kedalaman dimana sinyal telah berkurang menjadi 1/e (yaitu Hubungan antara konstanta dielektrik  dan cepat rambat gelombang radar dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Untuk material geologi,  berada pada rage 1-30, sehingga range jarak cepat rambat gelombang menjadi besar yaitu sekitar 0.03 sampai 0.175 m/ns (Reynolds, 1997).

KESIMPULAN

Kami menarik kesimpulan bahwa semua metoda dalam teknik eksplorasi yang digunakan untuk mencari ataupun meneliti bahan galian di dalam bumi dapat digunakan dengan berbeda akan tetapi tujuan nya yaitu untuk meneliti dan menemukan cadangan atapun bahan galian.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui cadangan bahan galian di bawah permukaan bumi.
Setiap metode yang digunakan memiliki kekurangan dan kelebihan namun itu semua di pengaruhi oleh berbagai aspek dari setiap lapisan penyusun bumi.

DAFTAR PUSTAKA

M, Imanuel,M.F., 2001DataGeofisika Well Logging Guruh Baru Jambi.Direktorat 9 Sumberdaya Mineral, Bandung Tidak Diterbitkan Ario Mustang, 2009.
Data Geolistrik Daerah Panas Bumi Bittuang, Sulawesi selatan. Tidak diterbitkan Edi K., dkk, 2001
.
Eksplorasi geofisika Dengan Metoda Gaya berat dan Magnet di Daerah Tanah Abang, Kota Tengah, dan Guruhbaru,Kecamatan Mandiangin,Kabupaten Sorolangun dan Musi Banyuasin,Propinsi Jambi danSumatra Selatan.
Direktorat Sumberdaya Mineral, Bandung Tidak Diterbitkan Tim Terpadu DIM, 2005
.
Laporan Hasil Penyelidikan Terpadu Geologi Geokimia dan Geofisika Daerah Panas Bumi Songa P. Bacan, Kab.Halmahera Selatan Prop. Maluku Utara.Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral Bandung
Tidak Diterbitkan.


Belum ada Komentar untuk "TEKNIK EKSPLORASI"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel